Sejarah

 

Setelah kemenangan pemerintah orde baru, maka beberapa sekolah Cina milik Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (BAPERKI) diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan dijadikan sekolah negeri. Karena BAPERKI berorientasi kepada PKI, partai terlarang yang telah dibubarkan semenjak berdirinya Orde Baru. Sekolah – sekolah tersebut antara lain :

  • SMA Negeri 17 Jakarta   : Jl. Blandongan Jakarta Barat
  • SMA Negeri 18 Jakarta   : Jl. Jembatan Batu Jakarta Utara
  • SMA Negeri 19 Jakarta   : Jl. Perniagaan Jakarta Barat
  • SMA Negeri 20 Jakarta   : Jl. Mangga Besar Ps. Baru Jakarta Barat
  • SMA Negeri 21 Jakarta   : Jl. Gunung Sahari Jakarta Barat
  • SMA Negeri 22 Jakarta   : Jl. Jati Negara Jakarta Barat
  • SMA Negeri 23 Jakarta   : Jl. Palmerah Utara Jakarta Barat

 

SMA Negeri 23 sebelum diambil oleh pemerintah menempati gedung SD/SMP/SMA PALMERAH JAYA dan masuk pada siang hari. Kepala sekolah yang pernah memimpin SMA Negeri 23 Jakarta adalah :

Pertama : Bapak R. Harsoehadi (1966 – 1969)Sebelumnya wakil kepala SMA Negeri 11 Bulungan yang sekarang SMA tersebut sudah tidak ada, karena pada tahun 1980 digabung dengan SMA Negeri 9, kemudan SMA Negeri 9 menjadi SMA Negeri 70.Pada tahun 1997 SMA NEG 11 kembali diadakan diwilayah Jakarta Timur.
Kedua : Bapak Moch. Chalil (alm) 1969 – 1973Mantan Kepala SMA Negeri 11.
Ketiga : Bapak Drs. M. Juss Hassan (alm) (Okt 1976 – 1974)Beliau wafat saat menunaikan ibadah haji dalam “Peristiwa Mina”.
Keempat : Bapak Drs. Darmadi (alm) Januari 1975 – 1977Pada saat itu SMA Negeri 23 bergabung dengan SMPP Kemanggisan yang mendapat gedung baru di Jalan Bhakti IV/I Kemanggisan, yang ada pada perkembangannya menjadi SMPP 35 Kemanggisan, dan sekarang menjadi SMA Negeri 78 Jakarta. Pada saat persiapan berdirinya SMPP Kemanggisan dan sekaligus satu atap dengan SMA Negeri 23 Jakarta serta satu siswa. Logo SMP sudah menjadi SMA 78 dari 4 buah segi empat, sedang SMA 23 tetap seperti sekarang bentuk logonya.
Kelima : Bapak Drs. Rj. Harjono (alm) (Mei 1977 – 1980)
Keenam : Bapak Drs. M. Hasibuan (1980 – 1981)
Ketujuh : Bapak Soekarsono (alm) (September 1981 – 1987)
Kedelapan : Bapak M.I. Nicky Ginoga (September 1987 – April 1992)Dalam kepemimpinan belian gedung SMAN 23 direhabilitasi total menjadi tiga lantai lengkap dengan laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa, Perpustakaan dan AULA (ruang serba guna).
Kesembilan : Bapak Ruhanta Sastradipura (Mei 1992 – Januari 1995)Dalam kepemimpinan beliau dibangun Musholla “BAHRUL ILMI”.
Kesepuluh : Bapak Sulardjohadi (alm) (Januari 1995 – Februari 1997)Dalam kepemimpinan beliau membuat Taman di Kantin.
Kesebelas : Bapak Drs. Achirudin Djamin (Maret 1997 – Mei 2000)Dalam kepemimpinan beliau terjadi perubahan waktu belajar, dari 2 shift menjadi 1 shift ( masuk pagi semua ).
Keduabelas : Ibu Dra. Sudijati Supangat (September 2000 – Maret 2002)Mantan Kepala SMA 66 Jakarta Selatan. Dalam kepemimpinan beliau terjadi renovasi kecil di beberapa bagian dari sekolah.
Ketigabelas : Bapak Drs. L.A.M Nainggolan, MM (April 2002 – Mei 2004)Dalam kepemimpinan beliau, terjadi renovasi mushollah dan ruang piket serta pemilihan wakil kepala sekolah secara langsung oleh seluruh dewan guru dan karyawan.
Keempatbelas : Bapak Drs. H. M. Noer H. Ishaka (Juni 2004 – 2007)Dalam kepemimpinan beliau, terjadi perubahan pintu masuk sekolah seperti sekarang ini dan perubahan ruang piket serta penghijauan.
Kelimabelas : Bapak Drs. Rukiman Lumban Batu (Juli 2007 – 2009)Dalam kepemimpinan beliau dibuat taman ( depan lab fisika dan kimia ), tempat wudhu, pagar depan sekolah dirubah seperti sekarang, dibangun ruang Audio visual, setiap ruang kelas dan ruang guru ber AC, alat-alat band, direnovasinya mushollah bahrul ilmi serta adanya moving kelas.
Keenambelas : Bapak Drs. Agus Susanto (2009 – 2011)Dalam kepemimpinan beliau merenovasi kantin, ada CCTV, Locker siswa, Sound system pada setiap kelas, mesin air minum, generator listrik, pemugaran perpustakaan total, digital library, papan tulis layar sentuh, dll.
Ketujuhbelas : Bapak Drs. Opsater Marbun (2011 – 2014)Menjadikan sekolah Adiwiyata, CCTV di setiap ruang kelas, 4D Biologi dan Kimia, Studio Musik, I-Dentitas, I-Posytion, Rehab Kantin, dll.
Kedelapanbelas : Bapak Acep Mahmudin, S.Pd (2014 s.d. 2015)Dalam kepemimpinan beliau,  renovasi taman sekolah, tahun 2014 ada 48 siswa di terima di PTN
Kesembilanbelas :

Bapak H. Ahmad Safari, S.Pd, M.Si (2015 s.d. 2017)

Dalam kepemimpinan beliau,  renovasi Ruang OSIS, Siswa yang diterima di PTN ada 75 siswa tahun 2016, merenovasi Ruang Guru, ruang BK dan ruang TAS, mengadakan UNBK, Sekolah Adiwiyata Nasional, Sekolah Bersih Jakarta Barat