Mendikbud: Sumpah Pemuda Sebagai Bukti Kejeniusan Para Pemuda Indonesia

0
1203

Upacara-Bendera (3)Jakarta, Kemendikbud — Sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928, merupakan kesadaran dan aksi bersama yang dilakukan oleh kaum muda terhadap apa yang telah mereka rasakan pada saat itu, dan yang mereka inginkan untuk Indonesia masa depan. Ini sebagai bukti kejeniusan para pemuda Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, saat menyampaikan sambutan dalam upacara bendera memperingati hari Sumpah Pemuda ke-86, di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Selasa (28/10/2014).

“Kami mengucapkan selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat, dan pencinta dunia pendidikan dan kebudayaan,” ucap Mendikbud.

Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun 2014 adalah “Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan”. Tema tersebut sebagai wujud maha karya kaum muda yang jenius, dan menjadi fondasi bagi Indonesia moderen majemuk, dan Bhineka Tunggal Ika. Mendikbud memberikan perumpamaan keberagaman jati diri bangsa Indonesia, bagaikan sebuah Tenun Kebangsaan. Tenun yang dirangkai dari helaian benang budaya, agama, etnis, adat, dan sebagainya yang sangat beragam warnanya. “Tenun tersebut diikat erat dengan semangat sumpah pemuda,” tutur Mendikbud.

Lebh jauh Mendikbud mengatakan tenunan tersebut dapat dijaga kuat melalui pendidikan, dan sikap toleransi. Generasi usia produktif merupakan salah satu komponen terbesar, dan menjadi kunci bagi percepatan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. “Disinilah peran strategis pembangunan pendidikan dan kebudayaan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting,” ujar Mendikbud.

Pemerintah melalui Kabinet Kerja 2014-2019 menempatkan pembangunan pendidikan dan kebudayaan pada posisi yang sangat strategis, sebagai upaya membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Mendikbud mengatakan, pembangunan pendidikan tidak semata-mata memberikan manfaat terhadap pertumbuhan ekonomi. Lebih luas lagi, pendidikan dapat memperkuat daya saing nasional, mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan, memperkuat kehidupan demokrasi dan nilai-nilai budaya.

Selain itu juga, pembangunan pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap jati diri bangsa, dan menciptakan masyarakat yang berakhlak mulia, berilmu, cakap, dan kreatif. Peringatan Sumpah Pemuda menjadi tonggak dalam meneladani, melanjutkan, dan memperbaharui semangat kaum muda. Pada akhir sambutannya Mendikbud mengajak seluruh jajaran Kemendikbud mewujudkan dunia pendidikan yang semakin berkualitas, merata, terjangkau, dan berdaya saing. (Seno Hartono)

Sumber